Kamis, 29 Maret 2018

Titik 0 km Probolinggo

Dalam perjalanan pulang dari Jember dan Lumajang, kami singgah di kota yang menjadi pertemuan arah dari Surabaya, Situbondo dan Lumajang.
Ya inilah Probolinggo, yang terkenal dengan pabrik kertasnya yaitu Leces. Dari pertigaan pos polisi Ketapang kami menuju arah kota sekitar 4km.
Tepat di depan sebuah restoran "Sumber Hidup" kami berhenti, karena di sinilah patok 0km Probolinggo berada. Tepat di jalan Panglima Sudirman dan di seberang hotel Tentrem.
Setelah berfoto bareng si batik dan 0km Probolinggo, kami keliling kota sejenak. Kalau mau beli oleh oleh, boleh mampir di pertigaan pos polisi Ketapang tadi. Berderet lapak oleh oleh khas tersedia disana, buka nonstop 24jam.
Tetap waspada dalam berkendara, baik naik motor atau mobil. Jangan lupa berdoa sebelum berangkat dan sebelum naik. Kalau lelah atau ngantuk bisa istirahat sebentar di hotel pertamina atau hotel merah putih atau minimart terdekat.
Sampai jumpa di 0km berikutnya. Salam Touring Religi, Kuliner dan Sejarah.


0 km Banyuwangi

Kali ini tujuan 0 km nya adalah kota paling timur di pulau Jawa, Banyuwangi tepatnya. Perjalanan kali ini kami lakukan dengan naik ular besi, kereta api Tawangalun Jember - Banyuwangi. Karena kami beli tiket langsung pp, berangkat sore pulang malam jadi kami harus memaksimalkan waktu yang tersedia.
Perjalanan ini dilakukan pas malam 17 Agustus, karena kami buta stasiun kereta api tujuan kami pun membuka maps untuk melihat stasiun terdekat dari jalan Jendral Sudirman, tempat patok 0km berada. Ternyata ada 2 pilihan yaitu stasiun Karangasem dan Argopuro. Dari 2 stasiun ini kami pilih berhenti di Karangasem, karena membaca dari testimoni di maps menyebutkan stasiun ini lebih ramai.
Dan ternyata benar, begitu kami turun dari kereta dan keluar dari peron di depan stasiun ada beberapa rumah yg menyediakan rental motor/mobil dan penginapan, ada juga warung makan disitu. Karena kami sudah pesan ojek online, kami berjalan keluar dari area stasiun.
Perjalanan dari stasiun Karangasem ke tempat 0km Banyuwangi tidak begitu lama, sekitar 15 menit. Patok 0km terletak di jalan Jendral Sudirman, posisinya diantara toko elektronik "Edison" dan sebuah warkop/cafe billiard.
Setelah mengabadikan diri di patok tersebut, kami menyebrang jalan menuju angkringan lesehan STMJ. Nama angkringan ini sesuai tempatnya, STMJ 0kilometer. Ngobrol bareng yg punya angkringan, dikira kami petugas statistik karena tujuan kami lihat patok 0km 😁😁.
Karena waktu sudah mulai beranjak malam dan gak mau ketinggalan kereta, kamipun balik arah kembali ke stasiun Karangasem. Sampai di stasiun Jember hampir tengah malam. Mungkin lain kali kami akan lebih lama mengeksplore Banyuwangi dan sekitarnya.
Sampai jumpa di 0 kilometer berikutnya. Jangan lupa bahagia, travelling dan jangan membuang sampah sembarangan.

Senin, 19 Maret 2018

Titik 0 km Lumajang

Perjalanan naik si batik dilakukan setelah lebaran 2015, ketika menuju kota Jember. Kali ini mampir kota sebelah yaitu Lumajang.
Jarak yang tidak jauh dari pertigaan Patung Jaran Kencak, kamipun membelokkan motor menuju pusat kota. Sampailah di dekat alun alun, tampak sebuah Monumen Adipura yang berdiri di tengah, pertemuan antara jalan Panglima Besar Sudirman dan Jendral Suprapto.
Tepat di sudut perempatan ini, di deretan pertokoan terlihat tugu kecil penanda jarak antar kota. Tugu yang disebut juga pal/patok ini sudah pudar warnanya.

Samar samar tertulis "L.Jang 0.00", "S.Baya 144.00" dan "Klakah 17.00".
Penanda jarak dari kota Lumajang di titik ini menuju KLakah dan Surabaya.
Tak jauh dari sini tepatnya arah ke timur kita akan menjumpai alun alun Lumajang.
Yang khas dari Lumajang adalah pisang agung dan olahannya, bisa dijumpai di pasar KLakah atau pasar lainnya.
Semoga dengan mengetahui patok pal 0 km Lumajang ini, kita bisa mengetahui sejarah kota Lumajang.
Semoga bertemu di titik 0 selanjutnya.

Titik 0 km Jember

Selamat datang kembali di blog saya yang khusus menelusuri patok 0km tiap kota. Kali ini kita ke timur pulau Jawa tepatnya di kota Jember. Kota yang terkenal juga dengan jajanan khas suwar suwirnya.
Perjalanan kali ini kami singgah dan menelusuri 0km kota kota sekitarnya.
Untuk 0km Jember terletak di jalan Sultan Agung dan berada di depan kantor Yayasan Masjid Baitul Amien, sedangkan masjidnya berada di seberang kantor ini.
Untuk menuju pal patok ini, kita bisa lewat dari jalan Sultan Agung Jember. Keberadaannya tepat setelah jembatan penyeberangan yang berada sebelum alun alun.
Di jalan ini pula tiap tahun ada pagelaran festival Jember Fashion Carnival yang merupakan karnaval besar kelas dunia.
Jangan lupa singgah di patok 0km apabila pas berada di kota Jember. Banyak kuliner yang bisa kita singgahi untuk sekedar incip incip atau buat oleh oleh, bisa meluncur ke jalan Trunojoyo yang berdiri dereta toko oleh oleh khas Jember dan sekitarnya.
Semoga dengan mengetahui keberadaan 0km Jember ini kita bisa melestarikan cagar budaya Indonesia.
Semoga bertemu di 0km selanjutnya....

Titik 0km Solo

Kali ini kita mengunjungi salah satu sentra perdagangan di Jawa Tengah, yang dikenal sebagai "Spirit of Java". Inilah Surakarta atau disebut juga Solo. Berbicara mengenai kota Solo yang terlintas pasti lagu "Bengawan Solo" dan Pasar Klewer, karena inilah termasuk ikon kota Solo.
Salah satu ikon kota Solo yaitu "Tugu Pemandegan", sebuah tugu yang digunakan sebagai media pemusatan titik fokus Sri Sunan ketika melakukan lenggah sinewaka di bangsal pagelaran. Tugu yang biasa disebut 0km Solo ini berada di pertemuan jalan Urip Sumoharjo, Jendral Sudirman dan jalan Arifin.
Letaknya yang ditengah pulau jalan paa di depan Balaikota membuat mata pengendar bisa melihat sekilas atau seksama keberadaan Tugu ini.
Meskipun tidak ada patok/pal tulisan 0km sebagai penanda batas awal jarak suatu kota, tetapi bagiku ini termasuk bangunan yang unik.
Untuk bisa menuju ke Tugu Pemandegan ini kita bisa melalui dari 3 arah nama jalan tadi, berdekatan dengan jembatan Pasar Gede.
Kalau pas berada di kota Solo, silakan singgah di Tugu Pemandegan ini sembari jalan jalan beli oleh-oleh di Pasar Gede. Jangan lupa pula menikmati sajian khas Bubur Lemu, Nasi Liwet yang merupakan makanan khas kota Solo.
Semoga dengan mengetahui keberadaan tugu pemandegan sekaligus titik 0km Solo ini, kita bisa melestarikan cagar budaya Indonesia.
Sampai jumpa di titik 0km selanjutnya...